Kamis, 02 Februari 2012

Diet Sehat ala Rasulullah

Khalifah Ar Rasyid mempunyai seorang dokter beragama Nasrani yang pernah berkata pada Ali bin Husain.”Dalam kitab kalian tidak terdapat ilmu kedokteran. Padahal ilmu itu ada dua, yaitu ilmu agama dan ilmu tubuh.”
Ali bin Husain menjawab, “Allah telah menghimpun ilmu kedokteran hanya dalam setengah ayat dari kitab kami.” Sang dokter bertanya,”Apakah itu?” Ali menjawab, ”Makanlah dan minumlah kalian, tapi jangan berlebihan…!”(QS Al A’raf:31)

Kemudian si dokter berkata lagi. “Rasul kalian tidak meninggalkan sedikitpun ilmu kedokteran?”
Ali bin Husain menjawab, “Rasulullah saw telah menghimpun ilmu kedokteran dalam ungkapannya yang sederhana, ‘lambung adalah gudang penyakit, dan diet adalah sumber obat. Berikanlah untuk setiap anggota sesuai dengan kebiasaannya (alamiahnya).”
Dan dokter Nsrani itu berkata lagi, “Sayangnya kitab dan nabi kalian tidak member peninggalan pada Jalinus.”(Jalinus adalah bapak farmasi)

Sungguh beruntung kaum muslimin, dimana Allah dan Rasul-Nya telah memberikan bimbingan dan contoh-contoh untuk diteladani umat muslim tentang makanan dan minuman yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi. Allah SWT melarang israf (berlebihan) dalam makan dan minum.
Dalam hadist riwayat Tarmidzi dan Ibnu Majah, Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa diantara kalian mendapati pagi dalam keadaan sehat wal afiat pada tubuhnya, aman dalam perjalanannya dan memiliki makanan untuk hari yang akan dilaluinya, maka seakan-akan dunia ini menjadi miliknya.”


Pola Hidup Sehat Rasulullah

Prof. Dr Musthofa Romadhon memberikan beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah saw berdasarkan riwayat yang bisa dipercaya, sebagai berikut:


  • Asupan awal ke tubuh Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Beliau bangun sebelum subuh danmelaksanakan shalat malam. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermamfaat untuk mengoptimalkan metabolism tubuh.
  • Di pagi hari, Rasulullah saw menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi.
  • Di pagi hari, Rasulullah saw membuka menu dengan segelas air dingin yang dicampur sesendok maduasli. Yang sangat baik untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
  • Ketika waktu dhuha, Rasulullah saw senantiasa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa’(matang). Sabda beliau,”Barangsiapa makan tujuh butir kurma, maka akan terlindung dari racun.”
  • Menjelang sore, menu Rasulullah saw biasanya adalah cuka dan minyak zaitun yang dimakan dengan roti. Ini bermamfaat untuk mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun  juga berfungsi mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
  • Malam harinya menu utama beliau adalah sayur-sayuran
  • Rasulullah saw tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktifitas terlebih dahulu, misalnya dengan shalat. Sabda Rasulullah saw,”Cairkan makanan kalian dengan berzikir kepada Allah swt dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.”(HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.ha)
  • Rasulullah saw sering menyempatkan waktu untuk berolahraga. Terkadang sambil bermain bersama anak dan cucu-cucunya.
  • Rasulullah saw tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi.

Setinggi apapun gizi suatu makanan, jika pola konsumsinya tidak teratur maka akan tetap berdampak buruk bagi kesehatan.
Sabda Rasulullah saw,”Tidaklah anak Adam memenuhi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam tersebut beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada cara lain maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.”(HR Turmudzi dan Al Hakim. Imam Arna’uth dan Imam Adz Dzahabi mansahihkan hadist ini).

Sumber: shooving.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar