Kamis, 17 Juni 2010

Polusi Udara Perburuk Kualitas Tidur Masyarakat Kota


img
Ilustrasi (Foto: indianasleep)
Jakarta, Kurang tidur atau tidur tidak nyenyak bisa merugikan kesehatan dan mengurangi keharmonisan dengan pasangan. Nyatanya memang banyak sekali orang yang mengalami gangguan tidur karena berbagai alasan. Dan studi terbaru menemukan bahwa polusi udara menjadi salah satu penyebabnya.

Gangguan tidur dapat dikaitkan dengan berbagai macam penyakit, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, suasana hati yang buruk, penurunan produktivitas baik di jalan, kantor maupun di rumah.

Para ilmuwan kini menemukan faktor baru yang bisa memperburuk kualitas tidur seseorang, yaitu polusi udara.

Antonella Zanobetti, Ph.D., Susan RedLine, MD, MPH, Diane Gold, MD, MPH, dan rekan dari American Thoracic Society melakukan studi pada 6.000 partisipan antara tahun 1995 dan 1998. Mereka mempelajari hubungan antara tingkat pencemaran udara dengan peningkatan suhu dan gangguan bernapas saat tidur atau sleep disordered breathing (SDB).

"Hipotesis kami adalah peningkatan polusi udara dikaitkan dengan meningkatnya risiko SDB dan hipoksia (sindrom kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian) malam, juga berkurangnya kualitas tidur," ujar Zanobetti, seperti dilansir dari IndiaVision, Kamis (17/6/2010).

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam edisi cetak American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine pada situs American Thoracic Society ini, dilakukan dengan menguji polusi yang terjadi di musim tertentu dan juga tingkat interaksi dalam bentuk partikulat polusi udara di bawah 10 mikrometer, yang umumnya terkait dengan polusi lalu lintas.

"Kami menemukan bukti baru bahwa polusi dan suhu berpengaruh pada SDB dan kualitas tidur. Peningkatan gangguan tidur seperti apnea atau hipopnea terkait dengan kenaikan suhu jangka pendek di semua musim dan peningkatan tingkat polusi partikel pada musim panas," jelas Zanobetti.

Partikel yang terdapat pada polusi dapat mempengaruhi tidur melalui efek pada sistem saraf pusat dan saluran napas bagian atas. Kualitas tidur buruk akan sering dialami oleh masyakarat kota, khususnya yang tinggal di daerah padat kendaraan atau daerah pabrik.

"SDB meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan kondisi kesehatan lainnya. Dan polusi udara merupakan kontributor dari kebanyakan gangguan kesehatan dan berefek negatif untuk mengembangkan SDB yang merupakan jalur untuk penyakit degeneratif yang berbahaya," ujar John Heffner, MD, mantan presiden American Thoracic Society.(mer/up) 


Sumber: detik.com
Oleh: Merry Wahyuningsih 

1 komentar:

  1. BIOFirion(R) mengaktifkan korteks otak dan aktifitas sel sehingga kinerja otak menjadi lebih optimal, meningkatkan gelombang alpha dan meningkatkan getaran gelombang otaksehingga mengoptimalkam tingkat kesadaran dan konsentrasi, memperbaiki kualitas tidur, memelihara dan memperkuat sistem saraf otonom, menjaga keseimbangan emosi dan mental, melegakan ketegangan saraf/ stress/ depresi

    BalasHapus