Tampilkan postingan dengan label penyakit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyakit. Tampilkan semua postingan

Senin, 02 Mei 2016

Dabetes Mellitus? Dibekam saja | Cara Mengobati Diabetes Alami

Diabetes mellitus (DM) atau yang lebih umum dikenal dengan kencing manis atau penyakit gula merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menjadi ancaman menakutkan bagi manusia. Bahkan telah menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan juga di dunia.

Sebagian kalangan menyatakan bahwa penyakit ini tidak bisa disembuhkan tapi hanya bisa dikontrol kadar gula darahnya agar selalu dalam keadaan seimbang, yaitu dengan terapi obat-obatan penurun gula darah secara kontinyu disertai diet yang benar. Benarkah penyakit ini tidak bisa disembuhkan? Adakah cara lain untuk mengontrol gula darah?

Dalam musnad Imam Ahmad disebutkan hadist dari Ziyad bin Ilaqah, dari Usamah bin Syuraik diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Suatu saat aku sedang bersama Nabi SAW, tiba-tiba datanglah beberapa lelaki badui. Mereka bertanya,”Wahai Rasulullah, apakah kami boleh berobat?”
Beliau menjawab,”Betul hai para hamba Allah, berobatlah! Karena setiap kali Allah menciptakan penyakit, pasti Allah juga meniptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja.” Mereka bertanya,”Penyakit apa itu wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab,”Lanjut usia.” Dalam lafazh lain disebutkan,”Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya.”
(dikeluarkan oleh Abu Daud dan At-Tirmidzi dengan derajat hasan shahih. Juga oleh An-Nasa’I, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban dengan derajat shahih).

Maka tidak ada yang tidak mungkin bahwa penyakit separah apapun, akan bisa disembuhkan atas ijin Allah SWT.

PENYAKIT DIABETES PADA ZAMAN NABI MUHAMMAD SAW

Apakah diabetes sudah ada pada zaman nabi Muhammad SAW? Hal ini berdasarkan literatur sejarah, bahwa pada tahun 1552 sebelum masehi, di Mesir dikenal penyakit yang ditandai dengan sering kencing dengan jumlah yang banyak (yang disebut poliuria) dan penurunan berat badan yang cepat tanpa disertai rasa nyeri.

Kemudian pada tahun 400 sebelum masehi, penulis India, Susrhata menamakan penyakit tersebut dengan penyakit “kencing madu”.

Dari fakta sejarah tersebut maka bisa disimpulkan bahwa diabetes sudah ada pada jaman nabi Muhammad SAW, berdasarkan dimulainya kalender hijriah sekitar 500 tahunan setelah tahun masehi dimulai. Wallahu a’lam bishawab.

Namun islam dengan syari’at yang sempurna ini telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyakit diabetes melaui sabda nabi Muhammad SAW, ”tidak ada bencana yang lebih buruk yang diisi oleh manusia daripada perutnya sendiri. Cukuplah sesorang itu mengkonsumsi beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Kalau terpaksa, maka ia bisa mengisi 1/3 perutnya dengan makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 sisanya untuk nafasnya”
(shahih At-Tirmidzi).
Karena faktor pola makan menjadi salah satu pemicu utama diabetes.

SOLUSI SELAIN OBAT

Ada beberapa solusi mengatasi diabetes tanpa obat kimia sintetis, atau juga bisa digunakan sebagai terapi pendamping bersamaan dengan terapi obat-obatan (medika mentosa).
Salah satunya adalah HIJAMAH atau BEKAM.
Berdasarkan riset ilmiah, pengobatan sunnah ini sangat ampuh dalam mengontrol gula darah.

Berikut ini beberapa hasil laboratorium yang dikutip dari buku karya ilmuwan Arab yang terkemuka, Muhammad Amin Syaikhu, yang berjudul Ad-Dawa’u ‘Al-’Ajib (Obat Ajaib).
Dimana laporan ini dibuat oleh dokter-dokter spesialis terkenal dalam berbagai bidang kedokteran, yang kemudian dihimpun dan diteliti kembali secara medis oleh penulis dan seorang intelektual, ‘Abdul Qodir Yahya, yang terkenal dengan julukan Ad-Dironi.

Laporan Umum Penelitian tentang Pengobatan dengan Metode Bekam Tahun 2001 M, Dibawah konsultan dr. Muhammad Nabil Syarif (Mantan Dekan Fakultas Farmasi)

DIABETES MELLITUS, DIBEKAM SAJA..!!

Penelitian dilakukan oleh Tim Laboratorium yang terdiri dari beberapa ahli :
1. dr. Muhammad Nabil Syarif (Dekan Fakultas Farmasi)
2. dr. Ahmad Samir Fauri (Ahli Patologi Klinik dan Laboratorium dari Prancis dan Ketua Ikatan Apoteker Syiria)
3. dr. Fayiz Hakim (Ahli Patologi Anatomi dan Patologi Klinis, Amerika)
4. dr. Muhammad Mahjub Geraudy (Ketua Jurusan Laboratorium Kedokteran Universitas Damaskus)
5. dr. Muhammad Fuad Jabashini (Ahli Patologi Klinis dan Laboratorium Prancis)
6. dr. Sa’d Yaqub (Ahli Farmasi Rumah Sakit dan Ketua Organisasi Pengiriman Obat D.D.S dari Prancis)

Juga tim kedokteran yang terdiri dari beberapa personal sebagai berikut :
1. dr. Ahmad Tikriti (Dosen Ahli Bedah Jantung, Universitas Damaskus)
2. dr. Abdul Malik Syalani (Dosen Penyakit Saraf, Universitas Damaskus)
3. dr. Muhyidin Sa’udi (Dosen Pengobatan Kanker dan Tumor, Universitas Damaskus)
4. dr. Abdul Ghoni ‘Arofah (Ketua Komite Anti TBC dan Penyakit Seksual Syiria)
5. dr. Akrom Hajar (Dosen Penyakit THT serta Bedah Kepala dan Leher, Universitas Damaskus)
6. dr. Marwan Zahro (Kepala Jurusan Bedah Saraf, Rumah Sakit Tasyrin)
7. dr. Abdul Lathif Yasin (Dosen Tamu Fakultas Kebidanan London)
8. dr. Haitsam Habal (Dosen Penyakit dan Bedah Mata Universitas Damaskus)
9. dr. Ahmad Afif Faur (Kepala Bagian Tumor Rumah Sakit Ibnu Rusyd)
10. dr. Amin Sulaiman (Dosen Hematologi Universitas Damaskus)
11. dr. Abdulloh Makki Al-Katani (Konsultan Bedah Umum dari Jerman)
12. dr. Tholal Habusy (Dosen Bedah Mata Universitas Al-Ba’ts)
13. dr. Ahmad Ghiyats Jabqoji (Dosen Penyakit Saraf Universitas Istambul)

Penelitian ini dilakukan berdasarkan metodologi ilmiah yang disimpulkan oleh intelektual besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu, dari hadits-hadist Nabi yang mulia, yang dilakukan dengan kriteria :
• Pagi hari sebelum seseorang mengkonsumsi makanan apapun.
• Di musim semi dan selama bulan april dan Mei
• Pada paruh kedua bulan Qomariah
• Usia di atas 20 tahun untuk pria dan setelah menopause untuk wanita

Banyak sekali hasil riset yang mengejutkan, dan salah satu hasil riset tersebut yang berhubungan dengan penyakit diabetes menunjukkan bahwa kadar gula darah pada 83,75% kasus turun, sedangkan sisanya tetap pada batas wajar. Kadar gula darah turun pada para pengidap kencing manis dalam 92,5% kasus. SUBHANALLAH!

RESEP TITIK BEKAM

Resep titik bekam untuk terapi diabetes sangatlah beragam berdasarkan hasil ijtihad masing-masing ahli bekam.
Tidak ada yang salah dari resep titik yang beliau-beliau hasilkan karena resep tersebut muncul pasti dengan berlandaskan ilmu, pengalaman, dan dasar hukum masing-masing, yang tentunya disertai dengan mohon petunjuk kepada Allah SWT.
Karena seorang hamba, siapapun itu akan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya yakni tanggung jawab di dunia dan akhirat. Kami tidak membuat resep baru dalam tulisan ini, namun berdasarkan kajian dan pengalaman yang pernah dilakukan pada praktek di lapangan, maka kami sangat menganjurkan aplikasi titik weiwanxiashu Ex-B 3 (extra back point number 3) untuk penanganan diabetes.

Ini adalah titik akupunktur yang telah terbukti secara empiris memiliki pengaruh signifikan dalam menormalkan kadar gula darah. Walaupun titik akupunktur, titik ini sangat memungkinkan untuk dilakukan pembekaman.
Karena sudah lazim kalau titik akupuktur dimanfaatkan sebagai titik pelengkap selain titik sunnah oleh para ahli bekam.
Hasil terapi yang memuaskan insya Allah akan didapat jika dilakukan dengan penerapan standar tata laksana terapi yang baik dan benar.

Berikut ini adalah profil titik tersebut :
• Nama titik : weiwanxiashu Ex-B 3 (Extra-Back 3)
• Lokasi : pada punggung, di bawah prosessus spinosus vertebrae torachalis VIII, 1,5 cun lateral dari garis tengah posterior.
• Aksi : menguatkan limpa dan mengharmoniskan lambung
• Indikasi : diabetes, masalah lambung, nyeri abdomen, mual, intercostal neuralgia

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Ada beberapa kaidah dan metode terapi yang harus diperhatikan dengan benar agar proses terapi berjalan dengan aman dan terasa manfaatnya, seperti yang tertera di bawah ini:
1. Titik ini bisa diaplikasikan sebagai resep titik tunggal atau sebagai titik pelengkap dari beberapa resep titik yang telah ada atau berdasarkan kondisi tertentu.
2. Hati-hati aplikasi titik ini pada penderita diabetes dengan komplikasi, seperti: hipoglikemi, stroke, hipertensi, gangren, neuropatik diabetes, dan sebagainya. Kecuali dengan tatalaksana yang baik dan benar.
3. Harus diperhatikan dengan benar tentang sterilisasi dan teknik penyayatan, mengingat penderita diabetes sangat rawan dengan luka.
4. Perlu ada metode tertentu untuk pembekaman pada penyakit yang bersifat dingin. Misalkan dengan herbs cupping (penggunaan herbal pada pembekaman) dan metode penunjang lainnya.
5. Perlu adanya sinergi perawatan/rujukan kepada/dengan metode kedokteran modern pada kondisi tertentu.
6. Perlu adanya aplikasi palpasi titik bekam sebagai data pelengkap untuk menentukan prinsip terapi, cara terapi, manipulasi, dan prognosa.
7. Ketepatan manipulasi pembekaman menentukan efek terapi.

Semoga pemaparan yang singkat ini bisa bermanfaat untuk kemaslahatan umat, setidaknya membuka wacana dalam pengembangan bekam (khususnya dalam kasus diabetes) sebagai syi’ar sunnah nabi Muhammad SAW, sehingga dapat dinikmati manfaatnya oleh siapa saja tanpa memandang latar belakang apapun, sebagai tanda bahwa islam adalah rahmat bagi seluruh alam, karena bekam bukan hanya untuk muslim, tapi merupakan solusi untuk semua umat manusia. Wallahu a’lam bishawab. Seperti halnya pengalaman kami, tidak sedikit non-muslim yang rutin berbekam di tempat praktek kami. Bahkan, ada yang rutin mengkonsumsi air zam-zam dan minyak zaitun secara kontinyu. Subhanallah! Jika kemujaraban bekam telah terbukti secara ilmiah berdasarkan petunjuk yang nyata, masihkah kita menutup diri?
(dari berbagai sumber)
See Translation

Rabu, 02 Desember 2015

Stroke dan Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi


Stroke dan Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi berdasarkan hasil analisis awal  survei kematian berskala nasiona oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan. Survei mewakili seluruh nusantara meliputi 41.590 kematian sepanjang 2014.

Kepala Balitbangkes Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, sesuai pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada seluruh kematian tersebut dilakukan autopsi verbal secara real time oleh dokter dan petugas terlatih.

Dari penelitian Sample Registration Survey (SRS) didapatkan 10 penyebab kematian tertinggi atau terbanyak di Indonesia. Kesepuluh penyebab kematian itu, di antaranya penyakit stroke (cerebrovaskular), penyakit jantung iskemik, diabetes melitus dengan komplikasi, TBC pernapasan, hipertensi dengan komplikasi, pernapasan kronik atau saluran napas bawah, hati (lever), kecelakaan transportasi, pneumonia, dan diare, serta penyakit gastroentritis (kembung) akibat infeksi.

"Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan peringkat penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit degeneratif sebagai penyebab kematian di Indonesia," kata Tjandra memaparkan.

Pada 1990-an, stroke merupakan penyebab kematian keempat. Sementara, pada 2014, penyakit ini menjadi penyebab kematian pertama di Indonesia. Kemudian, pada 1990-an, penyakit jantung dan pembuluh darah tidak masuk dalam 10 besar penyebab kematian di Indonesia. Namun, pada 2000-an, menjadi penyebab kematian kelima, dan pada 2014 menjadi penyebab kematian kedua terbanyak.

Begitu pula penyakit diabetes melitus yang pada 1990-an tidak masuk dalam 10 besar penyebab kematian. Namun, pada 2000-an, menjadi penyebab kematian keenam, dan 14 tahun kemudian (2014), menjadi penyebab kematian ketiga di Indonesia. Sementara, penyakit paru kronik pada 2014 menjadi penyebab kematian keenam.

Pada 2007, pola penyebab kematian semua umur berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, di antaranya, stroke, tuberkulosis, hipertensi, cedera, perinatal, diabetes melitus, tumor ganas, penyakit hati, jantung iskemik, dan penyakit saluran napas bawah.

Sementara itu, Tjandra melanjutkan, WHO memperkirakan 10 penyebab kematian dunia pada 2015, di antaranya, penyakit jantung iskemik, stroke, infeksi saluran napas bawah, PPOK, diare, HIV/AIDS, kanker paru, bronkus dan trakea, diabetes melitus, kecelakaan lalu lintas, dan penyakit jantung hipertensif

Selasa, 15 November 2011

MARAH 5 Menit Bikin DEPRESI 6 Jam

Selama 5 menit MARAH, imun sistem tubuh kita depresi 6 jam.

Dendam, menyimpan kepahitan, imun tubuh kita mati. Disitulah bermula awal segala penyakit. STRESS, Kolesterol tinggi, pemicu Darah Tinggi, Jantung, rhematik, arthritis, Stroke (perdarahan/penyumbatan pembuluh darah).

Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN.

Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.

Jika MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur).

Jika sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.

Jika sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah trkena penyakit GINJAL.

Jika suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna).

Jika kita mudah EMOSI dan cendrung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.

Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.

Jika sering MENGANGGAP SEPELE smua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES.

Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (memori dan kontrol fungsi tubuh berkurang).

Jika sering BERSEDIH dan merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit
LEUKEMIA (kanker darah putih).

Mari kita selalu BERSYUKUR atas segala perkara yang telah terjadi,karena dg bersyukur, maka “hati” ini menjadi BERGEMBIRA dan menimbulkan ENERGI POSITIF dalam tubuh utk mengusir segala penyakit-penyakit tersebut diatas.

Sumber: Buku “The Healing and Discovering the Power of the Water” by Dr. Masaru Emoto 
SEMOGA MANFAAT

Kamis, 23 Desember 2010

ANCAMAN PENYAKIT BERDASARKAN USIA

Setiap orang pasti menginginkan tubuh yang sehat sepanjang usianya. Tapi pada usia-usia tertentu ada penyakit yang banyak menyerang masyarakat. Ini dia ancaman penyakit berdasarkan usia.

Penyakit biasanya akan menyerang seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, dan umumnya seiring bertambah usia maka kekebalan tubuh juga melemah.

Ancaman penyakit berdasarkan usia seperti dikutip dari Wrongdiagnosis.com, Kamis (16/12/2010) yaitu:

Usia remaja
  1. Umumnya remaja adalah suatu masa yang memiliki kesehatan, pertumbuhan dan kematangan yang baik.
  2. Namun sebagian besar remaja saat ini memiliki kelebihan berat badan atau obesitas yang membuatnya berisiko terkena penyakit jantung atau diabetes.
  3. Untuk kondisi seksualnya cenderung sedang berada di puncak pubertas, sehingga penyakit yang diderita kemungkinan chlamydia.
  4. Kondisi yang mencapai puncaknya saat remaja adalah jerawat, asma, alergi, penyakit autoimun seperti diabetes tipe 1 dan rheumatoid arthritis. Perilaku kecemasan dan kadang muncul sejak remaja.
  5. Namun ada juga yang mengalami gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia akibat obsesi yang berlebihan untuk menurunkan berat badan.
Usia 20-an tahun
  1. Pada usia ini, seseorang berada dalam semangat dan kegiatan yang tinggi sehingga berisiko mengalami penyakit menular seksual atau PMS (sekitar dua per tiga orang yang terkena PMS berada di bawah usia 25 tahun), kecelakaan dan cedera. 
  2. Berbagai kondisi lain juga bisa mempengaruhi orang yang berusia 20-an tahun seperti migrain, skizofrenia, osteopenia (akibat gaya hidup yang sedikit aktivitas fisik) atau lupus.
Usia 30-an tahun
  1. Seiring dengan adanya perubahan pola hidup, maka saat ini beberapa penyakit seperti jantung atau diabetes bisa muncul diusia 30-an tahun.
  2. Selain itu beberapa kanker tertentu juga dapat menyerang. Pada usia ini seseorang cenderung mulai dihantui oleh gangguan kolesterol tinggi dan juga gangguan kadar gula darah.
Usia 40-an tahun

  1. Pada usia ini beberapa orang menjadi lebih rentan terkena penyakit, terutama yang memiliki hipertensi, jantung atau berbadan gemuk baik karena keturunan atau pun akibat gaya hidup.
  2. Saat berada di usia ini harus waspada terhadap penyakit degeneratif (penyakit akibat bertambahnya usia) seperti jantung koroner, kolesterol, dan asam urat.
  3. Untuk laki-laki ada beberapa penyakit yang bisa menyerang seperti kanker prostat atau kebotakan.
Usia 50 tahun ke atas
  1. 1.Pada usia ini tingkat kesehatan cenderung sudah menurun, karenanya seseorang rentan terkena beberapa penyakit seperti artritis, osteoporosis, penyakit jantung, gangguan memori, stroke, pembesaran prostat dan juga kanker. Sebagian besar kanker terjadi pada usia ini, karena biasanya membutuhkan waktu selama 20-30 tahun hingga kanker tersebut muncul dan terdeteksi.
  2. 2. Selain itu pada usia 50 tahun ke atas juga cenderung mengalami masalah pada gusi.
(ver/ir)

Sumber : detik.com, Desember 2010
Penulis : Vera Farah Bararah


Artikel Terkait:
BIOFirion® Memperkuat daya tahan tubuh dan mengurangi resiko penyakit-penyakit degeneratif.
Negative Ion Energy Therapy menjaga kesehatan dari berbagai penyakit modern.

Sabtu, 27 November 2010

10 Penyakit Paling Misterius

Ada begitu banyak penyakit yang bisa disembuhkan oleh dokter hanya dengan menuliskan resep obat. Namun, di luar sana masih banyak penyakit yang, jangankan ada obat yang cespleng, penyebab timbulnya penyakit ini saja masih jadi misteri. Berikut adalah 10 penyakit yang hingga saat ini masih terus diteliti oleh para ilmuwan.
10. AIDS
Sudah 25 tahun sejak penyakit ini pertama kali diidentifikasi, tetapi tetap belum ada obat untuk penyakit yang lengkapnya bernama acquired immune deficiency  syndrome ini. AIDS termasuk dalam pembunuh utama di dunia, terutama di negara berkembang. Virus human immunideficiendy virus (HIV) diketahui pertama kali menjangkiti simpanse sebelum akhirnya virusnya bermutasi dan menginfeksi manusia. Para ilmuwan menyatakan, simpanse dan manusia tertular virus itu melalui cara sama dengan monyet terinfeksi, yaitu melalui aktivitas seksual.

9. Alzheimer
Penyakit alzheimer atau lebih dikenal sebagai kepikunan sering dianggap sebagai hal yang wajar diderita golongan usia lanjut. Namun, sebenarnya alzheimer adalah penyakit yang diakibatkan oleh degenerasi otak. Riset menunjukkan, massa otak penderita berkurang karena sel-sel saraf mengalami kematian secara cepat. Akibatnya, transmisi antarsel otak pun terganggu karena asetilkolin (zat yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antarsel otak) jumlahnya turun.

Sampai saat ini para ahli belum mengetahui penyebab pasti penyakit yang menjadi penyebab kematian keempat di Amerika Serikat dan Eropa setelah kanker, penyakit jantung, dan stroke ini.

8. Salesma ("common cold")
Meski penyakit ini tiap tahunnya menyerang jutaan orang di AS, belum banyak pengetahuan yang dimiliki para dokter mengenai penyakit salesma ini. Pada umumnya penyakit ini akan sembuh hanya dengan istirahat dan sup panas, bukan antibiotika.

7. Flu burung
Tubuh manusia tidak memiliki kekebalan terhadap virus flu yang dibawa oleh unggas. Para ahli juga mengkhawatirkan mutasi virus ini menjadi jenis baru yang bisa menular antarmanusia. Risiko kematian pada orang yang terinfeksi flu burung mencapai 50 persen karena virus ini tergolong sangat ganas.  Melalui tindakan stamping out, yakni membunuh semua ayam pada peternakan terserang, disertai desinfeksi kandang, maka penyakit tersebut dapat diberantas.

6. Pica
Orang yang terdiagnosa menderita Pica memiliki ciri khas suka memakan benda-benda yang tidak wajar, seperti kertas, lem, tanah, bahkan meminum minyak. Meski kondisi ini sering dikaitkan dengan faktor kekurangan mineral dalam tubuh, tetapi para ahli belum menemukan pemicu pasti kondisi ini. Karena itu, terapi dan konseling sering dipakai sebagai cara untuk menghilangkan kebiasaan yang tidak normal ini.

5. Penyakit autoimun
Penyakit ini terjadi manakala sistem imunitas tubuh berlebihan sehingga tidak bisa membedakan virus atau kuman dengan sel tubuh manusia. Ia menyerang tubuh sendiri. Sebagai perbandingan, jika penderita AIDS kekurangan daya imun tubuh, penderita autoimun justru kelebihan.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab penyakit yang salah satunya adalah penyakit lupus ini. Anehnya, penyakit lupus sering ditemukan pada perempuan yang sangat aktif atau perempuan amat pendiam.

4. Skizofrenia
Orang dianggap menderita skizofrenia jika selama satu bulan mengalami gejala psikotik, seperti berhalusinasi dan mengalami waham. Akibatnya, telinga penderita, misalnya, mendengar bisikan-bisikan aneh yang sebenarnya tidak ada. Waham adalah kondisi ketika pikiran penderita tidak realistis. Dia, misalnya, merasa dikejar-kejar pembunuh.

Untuk mengatasi gejala psikotik itu, dokter biasanya memberikan obat antipsikotik. Pengobatan berlangsung lama, bahkan sebagian penderita harus minum obat sepanjang hidupnya.

3. Creutzfeldt-Jakob
Ini adalah gangguan otak yang langka dan fatal. Diperkirakan disebabkan oleh prions, yaitu zat-zat penyebab infeksi yang dapat mengubah molekul protein normal menjadi protein yang dapat menyebar dan bersifat mematikan.

Gejala paling dini dari penyakit ini berupa gangguan pada memori serta perubahan perilaku. Penyakit ini berkembang dengan cepat disertai entakan otot, lemas pada tangan dan tungkai kaki, kebutaan, dan akhirnya koma. Penyakit ini sering disebut juga sebagai penyakit sapi gila.

2. Penyakit lelah kronik
Ini termasuk dalam penyakit dengan gejala fisik yang tidak bisa dijelaskan secara medis. Penderita penyakit ini sering mengalami rasa lelah yang berlebihan hingga tidak dapat melakukan apa pun dan cuma bisa berbaring di tempat tidur selama berhari-hari.

1. Penyakit morgellons
Penyakit ini termasuk dalam jenis penyakit kulit yang misterius. Penderita penyakit morgellons mengeluhkan adanya parasit di bawah kulitnya yang membuatnya ingin terus menggaruk hingga seluruh kulitnya terluka dan memiliki luka terbuka. Sebagian ahli menyebut penyakit ini lebih disebabkan oleh faktor delusi, tetapi sebagaian berpendapat penyebabnya nyata.

Sumber: Kompas.com

Artikel Terkait: