Tampilkan postingan dengan label propolis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label propolis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 November 2011

Tanda-tanda Orang Kena Diabetes

Banyak pengalaman beberapa orang ketika buang air kecil lalu air seninya dikerubuti semut. Itu adalah salah satu tanda-tanda diabetes yang gampang diketahui. Tapi ada banyak lagi tanda-tanda diabetes yang perlu diwaspadai.

"Kalau seseorang pipisnya dikerubuti semut, itu bisa jadi tanda awal dari penyakit diabetes," ujar dr Dante Saksono H, SpPD, PhD, saat dihubungi detikHealth.

Kenapa bisa seperti itu?
Menurutnya, seseorang yang memiliki penyakit diabetes maka air seni yang dibuang masih mengandung gula. Ini terjadi karena ketika gula darah yang masuk ke dalam tubuh di proses oleh organ ginjal tidak terserap sempurna oleh tubuh. Kemudian akan dikeluarkan oleh tubuh melalui air seni atau pipis.

"Kalau kadar gulanya dalam darah tinggi, maka hasil saringannya sudah pasti masih mengandung gula atau bersifat manis," ujar dokter berusia 36 tahun ini.

dr Dante mengatakan sebenarnya diabetes melitus artinya adalah air mancur yang manis, dan air mancur disini dapat diartikan sebagai pipis atau air seni.

Penyakit diabetes adalah gangguan penggunaan glukosa yang terjadi di dalam tubuh. Diabetes tidak terjadi secara begitu saja. Sebelum seseorang didiagnosis menderita diabetes, mereka mengalami fase normal, lalu meningkat menjadi prediabetes dan akhirnya menderita diabetes.

Penyakit ini sering disebut dengan silent killer. Penyakit ini tidak langsung menyebabkan kematian tapi komplikasi yang dihasilkan dari diabetes ini bisa menurunkan kualitas hidup seseorang hingga berakhir dengan kematian.

Jika penderita diabetes bisa mengontrol kadar gula darahnya dengan baik, maka komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit ini bisa dicegah. Komplikasi dari diabetes ini bisa menyerang hampir seluruh organ tubuh manusia.

Tanda-tanda seseorang terkena diabetes seperti dilansir dari diabeteslibrary, Selasa (1/11/2011) adalah:

1. Sering buang air kecil
Buang air kecil akan menjadi sering jika terlalu banyak glukosa dalam darah. Jika insulin (yakni hormon yang mengendalikan gula darah) tidak ada atau sedikit maka ginjal tidak dapat menyaring glukosa untuk kembali ke dalam darah. Kemudian ginjal akan menarik tambahan air dari darah untuk menghancurkan glukosa. Hal ini membuat kandung kemih penuh dan membuat seseorang sering pipis.

2. Sering merasa haus
Karena sering buang air kecil, Anda akan menjadi lebih sering haus, karena proses penghancuran glukosa yang sulit maka air di dalam darah tersedot untuk menghancurkannya. Sehingga seseorang perlu minum lebih banyak untuk menggantikan air yang hilang.

3. Berat badan turun cepat
Terutama terjadi pada penderita diabetes tipe 1 (faktor genetik). Pankreas pada penderita diabates berhenti membuat insulin akibat serangan virus pada sel-sel pankreas atau respons autoimun yang membuat tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin. Akibatnya tubuh akan kesulitan mencari sumber energi karena sel-sel tidak memperoleh glukosa. Kemudian tubuh mulai memecah jaringan otot dan lemak untuk energi sehingga berat badan terus menyusut.

Pada penderita diabetes tipe 2 (faktor perubahan gaya hidup), penurunan berat badan terjadi secara bertahap dengan peningkatan resistensi insulin sehingga penurunan berat badan tidak begitu terlihat.

4. Merasa lemah dan gampang kelelahan
Karena produksi glukosa terhambat sehingga sel-sel makanan dari glukosa yang harusnya didistribusikan ke semua sel tubuh untuk membuat energi jadi tidak berjalan. Karena sel energi tidak mendapat asupan sehingga orang akan merasa cepat lelah.

5. Sering kesemutan di kaki dan tangan
Gejala ini disebut neuropati. Terjadi secara bertahap dari waktu ke waktu karena glukosa dalam darah tinggi akan merusak sistem saraf. Pada penderita diabetes tipe 2 kejadiannya secara bertahap, dan orang-orang sering tidak menyadari bahwa itu salah satu pertanda. Kondisi gula darah tinggi kemungkinan telah terjadi beberapa tahun sebelum diagnosa. Kerusakan saraf dapat menyebar tanpa pengetahuan kita.

6. Penglihatan kabur, kulit kering atau gatal, sering infeksi atau luka dan memar, yang membutuhkan penyembuhan dalam waktu lama merupakan tanda-tanda lain dari diabetes.

Jika melihat ada tanda-tanda itu maka Anda punya alasan untuk khawatir soal diabetes.

Lalu komplikasi penyakit apa yang timbul dari diabetes?
Berikut adalah komplikasi penyakit dari diabetes:

1. Penyakit saraf
Penyakit saraf adalah komplikasi jangka panjang dari diabetes. Diperkirakan bahwa 60-70 persen penderita diabetes mengalaminya.

Penyakit saraf ini menyerang hampir semua sistem saraf di tubuh mulai dari yang ringan kram, nyeri kepala, sakit perut, punggung nyeri, tidak berkeringat. Hingga yang berat mengganggu sistem saraf pembulah darah seperti jantung hingga saraf di kelamin yang bisa menyebabkan impotensi serta gangren dengan risiko amputasi.

2. Penyakit mata (Retinopathy)
Karena penyempitan, pengerasan atau pemutusan pembuluh darah dan kapiler retina menyebabkan komplikasi serius yang dikenal sebagai retinopathy dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Dua komplikasi yang parah adalah katarak dan glaukoma.

3. Penyakit kardivaskular (jantung)
Akibat memiliki tekanan darah yang tinggi dan melemahnya fungsi-fungsi otot jantung.

4. Penyakit ginja
lKarena memiliki tekanan darah tinggi membuat fungsi ginjal terganggu.

5. Hipoglikemia
Terjadi karena penderita diabetes harus mendapat suntikan insulin dalam tubuh. Jika kemudian insulin lebih banyak dibandingkan dengan jumlah gula darah akan membuat gula darah turun di bawah level normal, inilah yang dinamakan hipoglikemia. Hipoglikemia bisa membuat seseorang pusing, bingung dan kehilangan kesadaran atau pingsan.

6. Gangguan pencernaan
Seperti gangguan lambung, divertikulitis, gejala sindrom iritasi usus besar, sakit perut, sembelit, diare dan batu empedu.

7. Komplikasi di mulut
Seperti sering mengalami gigi copot terutama pada penderita diabetes tipe 1.

8. Mudah infeksi
Risiko terkena infeksi cukup tinggi seperti infeksi luka, influenza, infeksi pernafasan hingga TBC tulang.

9. Komplikasi kehamilan
Tingkat kematian bayi lebih tinggi pada ibu yang menderita diabetes.

10. Ketoasidosis (darah menjadi asam)
Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton.

Cara mudah mendeteksi diabetes:

1. Lihatlah apakah air seni yang didiamkan sebentar dikerubuti semut atau tidak. Jika dikerebuti semut adalah pertanda kandungan gula di darah tinggi yang dibuang melalui urine.

2. Gunakan kertas uristix yang banyak dijual perusahaan farmasi. Masukkan kertas uristix ke air seni jika kertas berubah warna maka itu pertanda ada gejala diabetes.

3. Diagnosis laboratorium untuk mengetes glukosa darah. Pengujian kadar glukosa darah dengan puasa jika hasilnya lebih besar atau sama dengan 126 mg/dl menunjukkan adanya diabetes.

sumber detikhealth.com

Kamis, 03 Maret 2011

BISAKAH KURANG MINUM MEMICU SERANGAN JANTUNG?

Anjuran untuk sering-sering minum air putih punya banyak manfaat. Selain menjaga tubuh dan pikiran tetap bugar, kadar air dalam tubuh yang senantiasa terjaga juga bisa mengurangi risiko serangan jantung akut.

Sekitar 70 persen tubuh manusia terdiri dari air sehingga air memegang peran penting dalam menjaga kesehatan. Nutrisi-nutrisi penting dalam makanan hanya bisa diserap jika sel-sel dalam tubuh memiliki cukup air untuk melarutkannya.

Komponen tubuh yang paling banyak mengandung air adalah darah, dengan komposisi air sekitar 85 persen. Apabila kadar air dalam tubuh berkurang, darah akan mengental dan membuat peredaran darah menjadi tidak lancar.

Berkurangnya kadar air dalam tubuh antara lain dipicu oleh keluarnya keringat saat beraktivitas. Jika tidak diimbangi dengan minum air putih, maka dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh bisa menyebabkan darah mengental dan peredarannya tidak lancar.

Darah yang mengental juga punya risiko lebih tinggi untuk membentuk endapan di pembuluh darah. Saat melewati pembuluh-pembuluh halus yang menuju jantung, endapan itu bisa saja menyumbat dan menyebabkan serangan jantung akut.

Hal ini dijelaskan oleh Dr dr Saptawati Bardosono, MSc atau biasa dipanggil dr Tati, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam jumpa pers bertema "Waspada Dampak Dehidrasi Ringan Terhadap Kinerja, Kognitif dan Mood" di Hotel Le Meredien Jakarta, Rabu (9/2/2011).

Meski demikian, dr Tati mengatakan risiko untuk mengalami serangan jantung hanya karena kurang minum saja sangat kecil. Biasanya itu terjadi jika seseorang sejak awal memang sudah memiliki gangguan pada jantung atau sistem peredaran darahnya, lalu dehidrasi atau kurang cairan akan memperparah kondisinya.

Dampak yang sesungguhnya lebih butuh perhatian adalah berkurangnya kemampuan kognitif dan mood atau suasana hati. Dehidrasi ringan dengan tingkat keparahan 1,4 persen pada pria atau 1,3 persen pada wanita sudah bisa membuat kemampuan kognitif atau berpikir seseorang terganggu.

Dehidrasi ringan hingga sedang juga bisa mempengaruhi emosi dan suasana hati. Gejalanya antara lain mudah tersinggung, marah-marah, gelisah dan mudah panik. Akibatnya orang itu menjadi lebih mudah stres dan mengalami gejala lain yang menyertainya seperti sakit kepala.

"Jika mengalami sakit kepala, jangan buru-buru minum obat. Coba dulu minum 2-3 gelas air putih, lalu tunggu 20 menit. Jika sakit kepala itu dipicu oleh dehidrasi ringan, maka akan sembiuh dengan sendirinya. Kalau tidak sembuh, baru boleh minum obat," ungkap dr Tati.

(up/ir)
Sumber : Detik.com
Penulis : AN Uyung Pramudiarja

Selasa, 15 Februari 2011

Begadang Jangan Begadang... Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

LOS ANGELES - Benar kata lagu Rhoma Irama, tentang larangan begadang kalau tiada perlunya. Para ilmuwan di Warwick University mengibaratkan begadang seperti tengah membakar lilin di kedua ujungnya. "Begadang meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung atau memicu kedua penyakit ini," demikian simpulan penelitian mereka.

Mereka menemukan bahwa kurang tidur kurang dari enam jam meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung oleh hampir 50 persen, dan risiko kematian akibat stroke sebesar 15 persen.

Francesco Cappuccio, profesor kedokteran jantung dan epidemiologi, dan Dr Michelle Miller, seorang dosen dalam ilmu klinis, membuat kesimpulan setelah mengamati 470 ribu orang dari delapan negara, berusia antara tujuh hingga 25 tahun. Penelitian mereka telah dipublikasikan dalam European Heart Journal.

Prof Cappuccio menyadari, begadang kerap tak terhindarkan dalam kehidupan masyarakat modern, yang semua dituntut serba cepat. Pekerjaan kantor, kerap dibawa pulang karena harus selesai keesokan harinya.

"Tapi dalam melakukannya, kami secara signifikan meningkatkan risiko menderita stroke atau mengembangkan penyakit kardiovaskuler yang pada gilirannya akan berujung pada serangan jantung," katanya.

Jika seseorang tidur kurang dari enam jam per malam atau mengalami susah tidur, maka dia berkesempatan 48 persen lebih besar untuk mengalami kematian akibat penyakit jantung dan 15 persen kesempatan lebih besar untuk terkena serangan stroke.

"Kecenderungan untuk begadang sebenarnya merupakan bom waktu bagi kesehatan kita jadi Anda perlu bertindak sekarang untuk mengurangi resiko terkena kondisi ini yang mengancam jiwa kita," katanya.

Jumlah optimum waktu untuk tidur adalah antara tujuh hingga delapan jam, katanya. Ketika tidur lebih dari sembilan jam bisa menjadi indikator masalah kesehatan lainnya.

Para ilmuwan tidak jelas tentang bagaimana sebenarnya kurang tidur merusak sistem kardiovaskular, atau hubungan kausal keduanya. Tetapi Prof Cappuccio mengatakan ada bukti bahwa itu mempengaruhi sistem endokrin, yang mengatur produksi hormon.

Hal ini juga bisa mengakibatkan gangguan toleransi glukosa dan berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang dapat mengakibatkan diabetes, serta tekanan darah tinggi.

Tahun lalu Prof Cappuccio menerbitkan sebuah review dari 16 studi melibatkan total 1,3 juta orang, yang menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam 12 persen lebih mungkin meninggal sebelum usia 65, dibandingkan mereka yang tidur antara tujuh dan delapan jam.

Dr Sharlin Ahmed, dari Asosiasi Stroke, berkata tidur baik terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat merusak kesehatan kita. "Studi ini menyoroti pentingnya mendapatkan enam sampai delapan jam secara teratur untuk tidur; kurang atau lebih dari ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke," katanya. Ia berharap ada penelitian lanjutan dalam hal ini.

Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: republika.co.id

Selasa, 08 Februari 2011

Kenali Gejala Serangan Jantung

Keluhan serangan jantung tidak selalu seperti yang kita saksikan di layar sinetron saat aktor berakting memegang dada kiri, sementara mata mendelik, badan membungkuk, lalu tersungkur ke lantai.

Terdapat berbagai ragam keluhan serangan jantung dan gejalanya tidak sama pada tiap orang, terutama pada perempuan.

Serangan jantung yang dalam bahasa medis disebut acute miocard infark terjadi karena adanya sumbatan gumpalan darah di pembuluh koroner. Ada banyak hal yang bisa memicu serangan jantung, termasuk faktor usia, hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, konsumsi alkohol, stres, merokok, dan pola makan yang tidak sehat.

Untuk mengenali potensi serangan jantung sedini mungkin, kenali tanda-tanda penting gangguan jantung berikut ini:

Kelelahan dan sesak napas 
Rasa lelah yang berlebihan dan napas pendek-pendek adalah dua tanda yang coba dikirimkan tubuh agar Anda segera beristirahat. Namun, gejala ini juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada jantung sebagai respons tekanan ekstra pada jantung.
Bila Anda sering mengeluh kelelahan tanpa penyebab yang jelas, itu bisa jadi tanda ada sesuatu yang salah pada tubuh. Napas pendek-pendek dan kelelahan ini paling sering dialami perempuan dan terjadi sebulan sebelum serangan jantung.

Keringat dingin.
Berkeringat lebih dari biasanya, terutama jika Anda tidak sedang melakukan aktivitas, bisa menjadi gejala awal masalah pada jantung. Hal ini terjadi karena tubuh bekerja keras memompa darah melewati sumbatan di koroner sehingga tubuh mengeluarkan keringat lebih banyak untuk menjaga temperatur tubuh.

Mual, muntah, dan nyeri perut 
Keluhan serangan jantung biasanya disertai rasa mual, muntah, dan keringat dingin sehingga disalahartikan sebagai masuk angin. Akibatnya, penderita tidak dibawa ke rumah sakit. Pertolongan yang semestinya segera diberikan menjadi terlambat.

Nyeri dan rasa tertekan di dada 
Meski tidak semua serangan jantung memiliki gejala nyeri dada, tanda ini paling sering dikenali sebagai serangan jantung. Nyeri dada yang dialami digambarkan seperti sensasi tertekan benda berat atau gajah menginjak dada.

Nyeri di seluruh tubuh 
Rasa nyeri dan kaku di seluruh tubuh juga sering dialami orang yang pernah mengalami serangan jantung. Kebanyakan mengalami rasa nyeri dan kebas di tangan kiri. Namun, nyeri ini juga bisa muncul di berbagai bagian tubuh, seperti atas perut, pundak, punggung, bahkan rahang.

Pertolongan pertama 
Ketika terjadi serangan jantung, segeralah membawa pasien ke rumah sakit. Bila memungkinkan, berilah pasien aspirin untuk dikunyah. Tujuannya adalah melancarkan bekuan darah.

Sumber : Kompas.com

Senin, 07 Februari 2011

Waspadai Meninggal Mendadak Usai Olahraga

Melakukan gerak badan secara teratur banyak disarankan untuk mengurangi penyakit kardiovaskular. Namun, tidak sedikit orang yang justru terkena serangan jantung setelah berolahraga. Sebelumnya, seniman Betawi Benyamin S dan pelawak Basuki meninggal saat bermain bola. Terakhir, aktor sekaligus politisi Partai Demokrat Adjie Massaid menghembuskan nafas terakhir usai bermain futsal.

Serangan jantung yang timbul usai berolahraga itu, menurut dr.Grace Tumbelaka, Sp.OK, biasanya terjadi pada orang yang punya risiko penyakit jantung atau pada mereka yang jantungnya tidak terlatih namun nekat berolahraga.

"Coba perhatikan orang-orang yang mengalami kematian mendadak itu, biasanya mereka sudah tidak muda lagi dan karena kesibukannya tidak bisa menyempatkan olahraga secara rutin," papar dr.Grace, ahli kedokteran olahraga ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/2/2011).

Ia menambahkan, setiap olahraga permainan, seperti basket, sepak bola, tenis, atau futsal, memiliki sifat yang hampir sama. "Yang menyebabkan serangan jantung adalah karena jantungnya tidak terlatih. Kalau seseorang sudah biasa olahraga sejak muda, tidak terputus dan rutin dilakukukan tiga kali seminggu, maka mengalami efek akibat olahraga lebih kecil," katanya.

Karena itu, ia menyarankan agar setiap orang yang sudah berusia 40 tahun melakukan pemeriksaan kesehatan untuk menentukan jenis latihan yang tepat. "Di usia ini rata-rata orang punya risiko penyakit jantung," imbuhnya.

Grace menambahkan, setiap tahapan usia memiliki tingkat latihan dan porsi tersendiri, terutama intensitasnya.

"Saat berolahraga, kebutuhan jantung akan oksigen meningkat dan jantung akan memompa lebih keras lagi. Jika sebelumnya sudah ada sumbatan di pembuluh darah, ini bisa membuat kebutuhan oksigen jantung tidak tercukupi," kata dokter yang pernah menangangi tim Pelatnas PBSI ini.

Untuk mereka yang telah berusia paruh baya, pemeriksaan prepartisipasi wajib dilakukan. "Pemeriksaan ini sekarang baru dilakukan para atlet, padahal ini bisa dilakukan semua orang untuk menentukan jenis olahraga yang tepat," paparnya.

Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, olahraga seharusnya dilakukan dengan tepat dan diawasi sehingga tidak berlebihan.

Sumber : Kompas.com

Sabtu, 05 Februari 2011

Apakah Anda Berisiko untuk Meninggal Mendadak?

Setiap tahun, lebih dari 200.000 warga Amerika menderita serangan jantung tanpa mereka sadari. Tahukah bahwa Anda sedang menderita serangan jantung? Mungkin tidak, menurut studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS Medicine. Dengan teknologi baru heart-imaging, peneliti dari Duke University menemukan bahwa serangan jantung "silent" tanpa gejala, mungkin jauh lebih sering terjadi dan lebih berbahaya daripada yang diduga sebelumnya. 

Serangan jantung diam-diam atau silent ini sering kali tidak terasa sakit. Bahkan biasanya tanpa gejala khusus sama sekali. Satu-satunya cara untuk mengenalinya secara pasti adalah dengan mengunakan elektrokardiogram yang akan mendeteksi aktivitas listrik abnormal di dalam jantung. Namun masalahnya, beberapa dokter hanya akan melakukan tes ini – yang juga dikenal sebagai ECG atau EKG – apabila mereka mencurigai adanya masalah/keluhan pada jantung pasien. 

Para peneliti dari Duke University meneliti 185 pasien penyakit jantung yang tidak memiliki riwayat serangan jantung sebelumnya. Ternyata dari penelitian ditemukan bahwa 35 orang dari 185 pasien tersebut atau hampir 20 persennya, pernah menderita serangan jantung “silent”. 

Dua tahun kemudian, para peneliti menindaklanjuti temuan tersebut. Hasilnya: Para pasien yang menderita serangan jantung “silent”, memiliki kemungkinan untuk meninggal mendadak akibat gangguan fungsi jantung, 17 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien yang tidak. "Ini menunjukkan bahwa serangan jantung “silent” memiliki peranan yang sangat penting," ujar Han Kim, MD, peneliti utama dalam penelitian tersebut. "Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan cara terbaik dalam merawat pasien." 

Lalu bagaimana Anda menjaga jantung Anda tetap sehat? Ketahui faktor risiko yang anda miliki dan ambil langkah yang tepat untuk menghindarinya - karena muda dan sehat bukan berarti Anda tidak berisiko untuk mati mendadak. 

Seawal mungkin Anda melakukan diet jantung sehat dan berolahraga, semakin lama Anda dapat memperpanjang harapan hidup, kata Eric Topel, MD, direktur Scripps Translational Sains Institute. Itu berarti melakukan olahraga selama 30 menit lima kali seminggu, dan menjaga berat badan ideal, tingkat kolesterol (LDL di bawah 160 mg/dl, HDL setidaknya 40 mg/dl), dan tingkat triglyceride (di bawah 199 mg/dl). 

Jaga jantung Anda, dan pastikan Anda melakukan elektrokardiogram setiap 5 tahun sekali setelah usia 35 tahun.
Sumber: Men’s Health

Rabu, 02 Februari 2011

Penyakit Hepatitis: Gejala dan Penangannya


Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.

Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.

Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.

Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul sepertiparacetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.

Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.

Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.

Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.

Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi. 

Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.

Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.

Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.

sumber: info penyakit.com

Gawat Kanker Hati Sulit Terdeteksi

Meski bukan pembunuh nomor wahid di dunia, kanker hati patut diwaspadai. Pasalnya, sebagian besar kasus kanker hati diketahui ketika sudah berstadium lanjut. Artinya, tahapan awal dari perkembangan kanker hati sulit terdeteksi.

Sulitnya kanker hati tediagnosa karena peran hepatitis. Penyakit yang berawal dari infeksi virus pada hati ini boleh dibilang merupakan pembunuh diam-diam karena banyak orang yang tidak mengetahui dirinya terinfeksi sehingga terlambat dan terinfeksi seumur hidup.

Infeksi tersebut kemudian berproses membentuk jaringan ikat pada hati menimbulkan benjolan dan gangguan pada fungsi. Dalam jangka panjang gangguan itu menyebabkan penderita mengalami sirosis serta kanker hati.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan hingga saat ini sekitar dua milyar orang terinfeksi virus hepatitis B di seluruh dunia dan 350 juta diantaranya berlanjut jadi infeksi hepatitis B kronis. Diperkirakan, 600.000 orang meninggal dunia per tahun karena penyakit itu. Di Indonesia, angka kejadian infeksi hepatitis B kronis diperkirakan mencapai 5-10 persen dari jumlah penduduk.

Prof. dr.Ali Sulaiman, Sp.PD-KGEH, guru besar dari Divisi Hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara “Tingkatkan Harapan Hidup Pasien Kanker Hati Dengan Terapi Target” yang diadakan oleh Bayer di Jakarta, Selasa (1/2) memaparkan di Indonesia, 70 persen pasien kanker hati terjadi akibat hepatitis B.

Ali menjelaskan proses hepatitis menjadi kanker boleh dibilang butuh waktu panjang. Di awal, virus hepatitis B akan masuk ke dalam tubuh yang kemudian virus tersebut merusak dan merangsang sel-sel beraktivasi.

Akibatnya, sel-sel itu membentuk benjolan pada hati yang bila dibiarkan akan menjadi sirosis hingga kanker hati.”Proses ini juga dipengaruhi gen dalam riwayat keluarga yang ternyata memiliki penyakit hepatitis. Selain itu, faktor lainnya adalah obesitas, perlemakan hati, diabetes, merokok, konsumsi alkohol dan penggunaan steroid anabolik jangka panjang,” paparnya.

Ali menambahkan virus hepatitis B merupakan penyakit menular. Virus hepatits B dapat menyebar dan menulari individu lain melalui darah, air seni, tinja dan cairan mani dan cairan vagina. Penyakit ini juga bisa ditularkan dari ibu kepada bayinya.

“Ibu yang positif hepatitis B memiliki resiko 90 persen menularkan virus pada bayinya. Apalagi bila si bayi tidak langsung divaksin,” katanya. Menurut dia, cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit ini adalah dengan vaksinasi hepatitis B, mencegah perilaku seksual tidak aman, serta meningkatkan kebersihan perorangan.

Tak hanya itu, Ali juga memaparkan bahwa sebagian besar penderita penderita kanker hati dan hepatitis merupakan kaum pria. Menurutnya, merujuk pada data terakhir jumlah perbandingan dengan perempuan sebesar 3:1 hingga 5:1.

Sampai saat ini, dikatakan Ali, penyebab pasti mengapa laki-laki lebih banyak menderita kanker hati dan hepatitis masih belum jelas betul. Namun, ia menduga hal itu disebabkan adanya perbedaan hormonal, intensitas kegiatan laki-laki yang banyak menghabiskan wkatu diluar.

Ada juga yang mengatakan perempuan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dibanding laki-laki. “Itulah faktanya, laki-laki lebih banyak menderita kanker hati dan hepatitis,” paparnya.

Sumber: Republika.co.id
Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Rep: Agung Sasongko

Jumat, 14 Januari 2011

Waspadai, Obat Penghilang Nyeri Tingkatkan Risiko Stroke & Serangan Jantung

Bagi anda yang kerap menggunakan obat penghilang rasa sakit, sebaiknya berhati-hati. Obat analgesik itu ternyata dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke ketika diasup dalam dosis besar atau dikonsumsi dalam jangka panjang, demikian menurut riset terbaru.

Pakar menganalisa lebih dari 30 uji klinis terhadap lebih dari 116 pasien untuk memeriksa efek obat penghilang rasa sakit terhadap kesehatan masyarakat.

Kecemasan itu erkait dengan obat anti-peradangan non steroid maupun anti-peradangan erbaru dikenal sebaga penghambat Cox-2. Dokter secara berkala meresepkan obat jenis itu sebagai perawatan kondisi nyeri, termasuk kepada pasien yang mengalami nyeri sendi akibat osteoarthritis.

Pada resep, obat diberikan dalam dosis lebih besar ketimbang obat-obat yang mudah dibeli di apotik, yang biasa digunakan untuk sakit kepala, demam dan nyeri.

Studi yang telah diterbitkan di British Medical Journal, menemukan bahwa obat jenis lumiracoxib dapat meningkatkan risiko sakit jantung, sementar ibuporofen terkait dengan risiko tertinggi pada stroke.

Lalu tipe diclofenac hampir meningkatkan risiko hingga tiga kali lipat. Sementara gabungan antara etoricoxib dan diclofenac diidentikkan dengan peningkatan risiko kematian akibat gangguan jantung, hingga empat kali lipat.

Para peneliti dari Universitas Bern, di Switzerland mengatakan, meski masih ada unsur ketidakpastian, namun hanya ada sedikit bukti yang menyatakan bahwa obat-obat yang diperiksa itu aman dalam soal pemicu gangguan jantung.

Dalam editorial jurnal tersebut, guru besar dari departemen pengobatan pencegahan di Nashville, Wyne Ray, mengatakan Naproxen terlihat yang paling kecil memicu risiko. "Risiko gangguan jantung perlu diperhatikan seksama ketika dokter meresepkan obat anti-peradangan non-steroid," ujarnya

Secara keseluruhan jumlah serangan jantung dan stroke yang dilaporkan termasuk rendah bila dibanding jumlah pasien. Dalam 29 uji klini, total terdapat 554 serangan jantung, sementara dalam 26 uji klinis terdapat 377 kasus stroke. Lalu dalam 28 uji klini hanya ada 676 kasus kematian.

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
sumber: reublika.co.id

Senin, 06 Desember 2010

Inilah 9 Mitos Seputar HIV/AIDS

Dari waktu ke waktu, kesalahpahaman tentang penyakit HIV/AIDS masih saja terjadi. Banyak mitos seputar HIV/AIDS yang tidak kunjung hilang dan masih saja melekat di benak masyarakat.

Padahal, mitos menyesatkan ini kerap merugikan, bukan hanya bagi individu atau pasien, melainkan juga masyarakat secara umum. Berikut ini adalah 9 mitos paling sering ditemukan seputar penyakit HIV/AIDS:
  1. Mengidap HIV berarti menderita AIDS. Mungkin ini adalah mitos paling populer. Banyak orang menganggap terinfeksi HIV berarti menderita AIDS. Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menghancurkan sel-sel kekebalan tubuh seperti sel CD4 yang berperan membantu melawan penyakit. Dengan pengobatan yang tepat, Anda bisa mengidap HIVselama bertahun-tahun, tetapi tidak berkembang menjadi AIDS. Untuk bisa sampai ke tahap AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), Anda harus mengalami infeksi oportunistik atau jumlah sel CD4-nya di bawah 200 per milimeter kubik .
  2. HIV dapat menular melalui kontak biasa. Faktanya, seseorang tidak akan tertular atau menyebarkan HIV hanya dengan memeluk orang lain, memakai handuk, atau memakai alat makan yang sama. HIV dapat menyebar melalui kebiasaan atau perilaku seks tidak aman, memakai jarum suntik bersama-sama, atau menato tubuh dengan alat yang tidak steril.
  3. Pengidap HIV berumur pendek. Setiap pengidap HIV akan mengalami hal yang berbeda-beda. Beberapa pasien mungkin akan sampai pada tahap AIDS hanya dalam beberapa bulan saja karena virus HIV dengan cepat melemahkan sistem kekebalan tubuhnya. Namun, ada pula pasien yang bisa bertahan selama bertahun-tahun walau tubuhnya mengidap HIV. Jadi, mereka sebenarnya mempunyai harapan hidup yang sama. Pasien dapat melakukan pencegahan agar HIV tak berkembang menjadi AIDS dengan selalu berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi medis.
  4. Anda tahu positif HIV karena merasakan gejalanya. Beberapa pasien tidak menunjukkan gejala apa pun setelah selama bertahun-tahun terinfeksi HIV. Namun, sebagian lagi mengalami gejala hanya dalam kurun waktu 10 hari hingga beberapa pekan setelah terinfeksi. Gejala yang muncul pertama kali mirip dengan flu atau mononucleosis disertai demam, kelelahan, ruam, dan sakit tenggorokan. Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang setelah beberapa pekan dan mungkin tidak akan mengalami lagi gejala itu selama beberapa tahun. Satu-satunya cara memastikan apakah Anda terinfeksi HIV adalah menjalani tes atau screening.
  5. HIV dapat disembuhkan. Hingga saat ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan HIV. Pengobatan hanya sebatas untuk menjaga agar kadar virus tetap rendah dan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh.
  6. HIV hanya menginfeksi kelompok berisiko. Faktanya HIV dapat menginfeksi siapa saja. Pria, wanita, anak-anak, baik yang gay maupun straight. Data di Amerika Serikat, misalnya, kalangan pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama jenis berisiko hingga 53% terinfeksi HIV. Kaum wanita menyumbang 27 persen infeksi baru, sedangkan anak-anak menyumbang 13 persen infeksi baru. Sekitar 50 persen kasus baru HIV setiap tahunnya di AS disumbangkan oleh kaum Afro-Amerika.
  7. Seks menjadi aman  untuk sesama pengidap HIV.  Ketika Anda dan pasangan sama-sama terinfeksi HIV, bukan berarti Anda tidak perlu lagi memerhatikan faktor keamanan saat berhubungan intim. Menggunakan kondom atau karet pengaman lain dapat membantu melindungi Anda dari penyakit menular seksual lainnya, selain juga mencegah penularan strain virus HIV lain, yang mungkin resisten terhadap obat anti-HIV. Meskipun Anda sedang menjalani pengobatan atau merasa sehat, Anda tetap berisiko terinfeksi.
  8. Bayi dari ibu yang terinfeksi sudah pasti positif HIV. Ibu yang terinfeksi bisa menularkan HIV kepada bayi yang dilahirkannya ketika proses kehamilan ataupun persalinan. Tetapi, risiko ini dapat ditekan dengan cara bimbingan dokter dan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat dari dokter. Wanita hamil yang mengidap HIV dapat menjalani pengobatan untuk mengendalikan infeksi  an melindungi sang bayi dalam rahim dari risiko tertular virus.
  9. Anda dapat mencegah infeksi lain terkait dengan HIV. Karena melemahnya sistem kekebalan tubuh, mereka yang terinfeksi HIV  menjadi sangat rentan terhadap beragam jenis infeksi, seperti pneumocystis pneumonia, tuberculosis, candidiasis, cytomegalovirus, dan toxoplasmosis. Cara terbaik untuk menekan risiko adalah menjalani pengobatan HIV dengan disiplin.  Sejumlah  infeksi dapat dicegah dengan obat-obat tertentu. Anda juga dapat menekan risiko dengan menghindari kontak dengan kuman melalui sejumlah perilaku, seperti tidak memakan daging setengah matang dan tidak meminum air yang terkontaminasi.
sumber: kompas health

Artikel Terkait:
Gold Milk IgG DHA: membantu menangani kanker, HIV, herpes, kelelahan.
Gold- G Sea Cucumber: membantu pengobatan HIV & AIDS.
Gold Green Brazil Propolis: Merangsang sistem kekebalan tubuh (immune) dan anti virus
Bio Far Infra Red (FIR): Memperkuat sistem kekebalan tubuh

Sabtu, 04 Desember 2010

Begini Cara Sel Kanker "Gerogoti" Tubuh

PENNSYLVANIA, KOMPAS.com - Para Ilmuwan di Amerika Serikat menyusun sebuah teori baru mengenai bagaimana sel kanker dapat berkembang biak dan bertahan dalam jaringan tubuh.

Temuan ini dapat membantu para ahli kanker di dunia dalam menyusun diagnosa serta terapi baru untuk menyasar pasien-pasien berisiko tinggi.

Adalah tim peneliti dari Kimmel Cancer Center di  Universitas Thomas Jefferson Pennsylvania, yang berjasa membuat teori baru ini didasarkan pada hasil empat penelitian.

Teori ini juga dapat menjelaskan mengapa begitu banyak pasien kanker merasa tubuh mereka seperti  'digerogoti' secara perlahan. Padahal. ini sebelumnya tidak pernah dapat dimengerti oleh para ahli.

Empat teori baru ini menyodorkan bukti bahwa pertumbuhan sel tumor dan proses metastasis sebenarnya "dipicu" secara langsung atau didukung oleh sel-sel normal. Sel-sel normal dinamakan fibroblasts yang membuat sel kanker bertahan, dan mereka menghasilkan  stroma (jaringan penghubung) yang membungkus sel tumor.

Ketika sel kanker berkembang, jumlah sel stromal ini meningkat dan mereka seperti menggerogoti dirinya untuk menyediakan nutrien daur ulang kepada sel-sel tumor. Inilah yang mengakibatkan pasien kanker kerap kehilangan bobotnya secara signifikan.

Para ahli juga juga menemukan, tanpa nutrien daur-ulang yang disediakan oleh fibroblasts, sel-sel tumor menjadi lebih rapuh dan mudah mati.

Berdasarkan temuan penting ini, para ahli menilai obat-obat kanker yang sifatnya mengganggu hubungan parasit antara sel tumor dan fibroblasts, mungkin efektif dalam terapi.

"Kami kira rahasia bagaimana cara sel kanker berkembang telah terungkap. Ini  membalikkan 85 tahun dogma melampaui riset dan terapi kanker saat ini,"  ungkap Michael P. Lisanti, M.D., Ph.D., peneliti senior dan direktur Jefferson's Department of Stem Cell Biology & Regenerative Medicine.

Mereka menyebut penemuan ini sebagai  The Reverse Warburg Effect.  Penelitian ini juga dipublikasikan dalam journal Cell Cycle edisi September.

"Ini sungguh hebat. Banyak hal yang kita tahu soal kanker berlawanan sebab studi tentang kanker kebanyakan menggunakan sel tumor yang diisolasi. Sekarang kami menempatkan sel-sel kanker kembali dalam lingkungan stromal  Kami melihat bagaimana sel kanker secara kritis tergantung pada fibroblasts demi kelangsungan hidup mereka," ungkap Dr. Lisanti.

sumber: kompas health

Artikkel Terkait:
BIOFirion®: Menghambat pertumbuhan sel-sel kanker
Bio Far Infra Red (FIR): Menghambat pertumbuhan sel-sel kanker
Gold Natto: membantu mencegah kanker
Gold Green Brazil Propolis: Anti tumor dan kanker alami
Cyano Spirulina : Meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker dan radikal bebas.
Gold- G Sea Cucumber Jelly: zat anti kanker alamiah.

Mengenal Makanan Pencegah Kanker
Penemuan Terbaru Mengenai Kanker Hati
WASPADAI SERANGAN KANKER DARAH PADA ANAK
Kanker Tak Bisa Tumbuh dalam Darah Ber-pH Basa
Energi 5 Elemen, pH, Makanan Sehat, Penyakit, Dan Kanker


Dalam Waktu 10 Hari Terbebas dari Operasi Tumor Pembuluh Darah

Kamis, 02 Desember 2010

Produk PT GNE untuk Kesehatan Holistik Anda

KATALOG PRODUK PT GNE INDONESIA
(Harga sewaktu-waktu dapat berubah. Untuk harga terbaik  
hubungi +628812864 714, atau kirim email ke biofirioni@gmail.com)

Liontin BIOFirion(R)
hitam @Rp 1.350.000
putih @Rp 1.290.000

Gelang BIOFirion Jade
hitam/ putih, 12 butir
Rp 750.000,-

Kalung BIOFirion(R)
Oval. Hitam/Putih, 66 Butir
Rp 1.880.000.

Gelang BIOFirion(R)
putih, 22 butir, 
bulat dan octagon.
Rp 599.000,-..
Kalung Bo FIR
63 butir, puith, silinder
@Rp 1.350.000


+ Lavender Aromatherapy, 
Single @Rp 4.880.000, 
Double @Rp 7.280.000.



@Rp 4.500.000
Mesin Air RO + Bio FIR, 
Rp 6.980.000.

Cyano Spirulina
1000 tablet @Rp 750.000, 
300 tablet @Rp262.500, 
150  tablet @rp 150.000
Gold G Sea Cucumber
botol 320 ml @ Rp 171.000
sachet 10 x 21 ml @Rp 125.000

Colostrum Gold-Milk IgG DHA,
sachet 5 x 15 gr @Rp 62.500



Gold Shape Natural Fiber, 
sachet 5 x 20 gr @Rp 165.000
Gold Green Brazil Propolis 
10ml @Rp 238.000



(Rena G, Eli G, Bloc G, Flus G)
4x 60 kapsul  @Rp 900.000


10 capsul :@Rp 206.000
Gold Herbs,
10 cpasul @Rp 595.000
30 x 5 gr @Rp 198.000

Sabtu, 27 November 2010

10 Penyakit Paling Misterius

Ada begitu banyak penyakit yang bisa disembuhkan oleh dokter hanya dengan menuliskan resep obat. Namun, di luar sana masih banyak penyakit yang, jangankan ada obat yang cespleng, penyebab timbulnya penyakit ini saja masih jadi misteri. Berikut adalah 10 penyakit yang hingga saat ini masih terus diteliti oleh para ilmuwan.
10. AIDS
Sudah 25 tahun sejak penyakit ini pertama kali diidentifikasi, tetapi tetap belum ada obat untuk penyakit yang lengkapnya bernama acquired immune deficiency  syndrome ini. AIDS termasuk dalam pembunuh utama di dunia, terutama di negara berkembang. Virus human immunideficiendy virus (HIV) diketahui pertama kali menjangkiti simpanse sebelum akhirnya virusnya bermutasi dan menginfeksi manusia. Para ilmuwan menyatakan, simpanse dan manusia tertular virus itu melalui cara sama dengan monyet terinfeksi, yaitu melalui aktivitas seksual.

9. Alzheimer
Penyakit alzheimer atau lebih dikenal sebagai kepikunan sering dianggap sebagai hal yang wajar diderita golongan usia lanjut. Namun, sebenarnya alzheimer adalah penyakit yang diakibatkan oleh degenerasi otak. Riset menunjukkan, massa otak penderita berkurang karena sel-sel saraf mengalami kematian secara cepat. Akibatnya, transmisi antarsel otak pun terganggu karena asetilkolin (zat yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antarsel otak) jumlahnya turun.

Sampai saat ini para ahli belum mengetahui penyebab pasti penyakit yang menjadi penyebab kematian keempat di Amerika Serikat dan Eropa setelah kanker, penyakit jantung, dan stroke ini.

8. Salesma ("common cold")
Meski penyakit ini tiap tahunnya menyerang jutaan orang di AS, belum banyak pengetahuan yang dimiliki para dokter mengenai penyakit salesma ini. Pada umumnya penyakit ini akan sembuh hanya dengan istirahat dan sup panas, bukan antibiotika.

7. Flu burung
Tubuh manusia tidak memiliki kekebalan terhadap virus flu yang dibawa oleh unggas. Para ahli juga mengkhawatirkan mutasi virus ini menjadi jenis baru yang bisa menular antarmanusia. Risiko kematian pada orang yang terinfeksi flu burung mencapai 50 persen karena virus ini tergolong sangat ganas.  Melalui tindakan stamping out, yakni membunuh semua ayam pada peternakan terserang, disertai desinfeksi kandang, maka penyakit tersebut dapat diberantas.

6. Pica
Orang yang terdiagnosa menderita Pica memiliki ciri khas suka memakan benda-benda yang tidak wajar, seperti kertas, lem, tanah, bahkan meminum minyak. Meski kondisi ini sering dikaitkan dengan faktor kekurangan mineral dalam tubuh, tetapi para ahli belum menemukan pemicu pasti kondisi ini. Karena itu, terapi dan konseling sering dipakai sebagai cara untuk menghilangkan kebiasaan yang tidak normal ini.

5. Penyakit autoimun
Penyakit ini terjadi manakala sistem imunitas tubuh berlebihan sehingga tidak bisa membedakan virus atau kuman dengan sel tubuh manusia. Ia menyerang tubuh sendiri. Sebagai perbandingan, jika penderita AIDS kekurangan daya imun tubuh, penderita autoimun justru kelebihan.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab penyakit yang salah satunya adalah penyakit lupus ini. Anehnya, penyakit lupus sering ditemukan pada perempuan yang sangat aktif atau perempuan amat pendiam.

4. Skizofrenia
Orang dianggap menderita skizofrenia jika selama satu bulan mengalami gejala psikotik, seperti berhalusinasi dan mengalami waham. Akibatnya, telinga penderita, misalnya, mendengar bisikan-bisikan aneh yang sebenarnya tidak ada. Waham adalah kondisi ketika pikiran penderita tidak realistis. Dia, misalnya, merasa dikejar-kejar pembunuh.

Untuk mengatasi gejala psikotik itu, dokter biasanya memberikan obat antipsikotik. Pengobatan berlangsung lama, bahkan sebagian penderita harus minum obat sepanjang hidupnya.

3. Creutzfeldt-Jakob
Ini adalah gangguan otak yang langka dan fatal. Diperkirakan disebabkan oleh prions, yaitu zat-zat penyebab infeksi yang dapat mengubah molekul protein normal menjadi protein yang dapat menyebar dan bersifat mematikan.

Gejala paling dini dari penyakit ini berupa gangguan pada memori serta perubahan perilaku. Penyakit ini berkembang dengan cepat disertai entakan otot, lemas pada tangan dan tungkai kaki, kebutaan, dan akhirnya koma. Penyakit ini sering disebut juga sebagai penyakit sapi gila.

2. Penyakit lelah kronik
Ini termasuk dalam penyakit dengan gejala fisik yang tidak bisa dijelaskan secara medis. Penderita penyakit ini sering mengalami rasa lelah yang berlebihan hingga tidak dapat melakukan apa pun dan cuma bisa berbaring di tempat tidur selama berhari-hari.

1. Penyakit morgellons
Penyakit ini termasuk dalam jenis penyakit kulit yang misterius. Penderita penyakit morgellons mengeluhkan adanya parasit di bawah kulitnya yang membuatnya ingin terus menggaruk hingga seluruh kulitnya terluka dan memiliki luka terbuka. Sebagian ahli menyebut penyakit ini lebih disebabkan oleh faktor delusi, tetapi sebagaian berpendapat penyebabnya nyata.

Sumber: Kompas.com

Artikel Terkait: 



Jumat, 26 November 2010

Kombinasi Aerobik dan Angkat Beban Ampuh Redakan Diabetes

Baton Rouge, Louisiana, Gaya hidup sehat termasuk olahraga secara rutin sangat disarankan untuk menjaga kadar gula pada penderita diabetes tipe-2. Jenis olahraga yang memberikan efek paling bagus adalah kombinasi aerobik dan angkat beban sekaligus.

Apapun jenisnya, olahraga membutuhkan energi yang dihasilkan dari pembakaran kalori. Sumber kalori antara lain berasal dari gula, yang pada penderita diabetes tipe 2 kadarnya akan terus meningkat bila tidak digunakan untuk menghasilkan energi.

Aerobik sangat efektif untuk membakar kalori, sekaligus baik untuk menjaga ritme jantung dan kesehatan paru-paru. Angkat beban juga dianjurkan sebab olahraga ini membutuhkan energi cukup besar meski lebih ditujukan untuk membentuk dan melatih kekuatan otot.

Manfaat paling besar akan didapatkan apabila kedua jenis olahraga ini dikombinasikan, tidak dilakukan secara terpisah. Tanpa harus menambah durasi latihan, manfaat olahraga akan meningkat cukup signifikan ketika keduanya dilakukan sekaligus.

Hal itu dibuktikan oleh hasil penelitian para ahli di Louisiana State University. Pada partisipan yang melakukan kombinasi aerobik dan angkat beban selama 9 bulan, kadar glukosa yang ditunjukkan dengan level HbA1 turun dari 7,7 persen menjadi 7,3 persen.

"Temuan ini cukup masuk akal, sebab penggunaan gula paling besar adalah untuk menggerakkan otot. Makin sehat otot kita, makin banyak gula yang digunakan," ungkap Dr Timothy S Church yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari NY Times, Kamis (25/11/2010).

Dalam penelitian itu, kedua jenis olahraga dikombinasikan dengan aturan sebagai berikut. Aerobik dilakukan secara rutin setiap hari masing-masing 100 menit, lalu diselingi latihan beban sebanyak 2-3 kali seminggu masing-masing 15-20 menit.

(ir/ir)

sumber: Vera Farah Bararah,AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


Artikel Terkait:
Dr. F. Liana Wanane: "Sembuh dari Alergi, Diabetes, Herpes dan Hipertensi"
Sih Prasetyorini: 11 Tahun Menderita Penyakit Diabetes Mellitus
Gold Green Brazil Propolis: Membantu menurunkan tingkat gula darah
Bio Far Infra Red (FIR): Membantu Mengontrol tingkat gula darah
Gold Natto: Mencegah penyumbatan darah
BIOFirion®: Membantu mencegah dan meringankan diabetes.
Gold- G Sea Cucumber Jelly: membantu mencegah dan mengatasi diabetes mellitus